Tanda-Tanda Minyak Rem yang Digunakan Tidak Cocok dengan Mobil

Tanda-Tanda Minyak Rem yang Digunakan Tidak Cocok dengan Mobil

Tanda-Tanda Minyak Rem yang Digunakan Tidak Cocok dengan Mobil


Minyak rem berfungsi sebagai penyalur tekanan yang berasal dari pedal rem ke bagian sistem pengereman roda. 

Agar fungsinya maksimal, Anda harus menggunakan minyak rem yang berkualitas. Tanpa minyak rem yang baik, sistem pengereman tidak akan berjalan dengan baik. 

Pastikan Anda menggunakan minyak rem sesuai dengan spesifikasi kendaraan Anda. Karena jika tidak sesuai spesifikasi, minyak rem akan bermasalah. 

Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa minyak rem tidak cocok untuk kendaraan Anda. Dalam artikel ini Anda akan memahaminya lebih lanjut. 

Berbagai Tanda dan Bahaya Minyak Rem Tidak Cocok 

Minyak rem fungsinya sangat krusial untuk pengereman. Karena itulah harus benar-benar sesuai spesifikasi. Apabila Anda tidak menggunakan minyak rem sesuai spesifikasi, maka dapat menyebabkan beberapa hal berikut: 

  1. Pedal pada Rem Terasa Lembek

Minyak rem yang tidak cocok dapat menyerap lebih banyak air atau memiliki titik didih yang rendah. 

Minyak rem sendiri memiliki spesifikasi dan juga titik didih khusus. Keduanya telah disesuaikan dengan kebutuhan kendaraan Anda. 

Jika tidak cocok maka dapat menyebabkan pedal rem terasa lembek atau delay ketika Anda injak. 

  1. Minyak Rem yang Mudah Panas 

Ketika Anda memakai minyak rem yang tidak cocok, maka salah satu tanda yang muncul adalah minyak rem menjadi cepat panas dan mengalami penguapan. 

Pada akhirnya sistem pengereman tidak responsif. Kondisi ini sering terjadi ketika pengguna mobil mengganti minyak rem jenis DOT 4 ke DOT 3 yang memiliki harga lebih murah. 

Risiko paling berbahaya, rem akan mengalami blong ketika Anda gunakan pada kondisi yang berat atau ketika melewati turunan yang panjang. 

Maka dari itu penting menggunakan minyak rem sesuai anjuran dan spesifikasi mobil Anda. 

  1. Perubahan Minyak Rem Lebih Cepat 

Warna minyak rem akan berubah menjadi warna coklat tua, keruh, dan hitam. Perubahan yang cepat tersebut menandakan bahwa minyak rem tidak tahan terhadap panas atau tercampur dengan bahan lain yang tidak sesuai. 

  1. Terjadi Kerusakan pada Komponen Sistem Pengereman  

Minyak rem yang tidak cocok juga berkaitan dengan kualitasnya yang tidak bagus. Jeleknya kualitas minyak rem dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai komponen rem. 

Sebut saja piston atau karet. Komponen karet dapat mengembang, mengerut, getas atau bocor. Akibatnya kebocoran pun terjadi pada master rem atau kaliper. 

Apabila ada komponen yang mengalami kerusakan, maka performa rem pasti terganggu dan menurunkan keamanan Anda dalam berkendara. 

  1. Terjadi Overheat 

Minyak rem yang tidak berkualitas tidak dapat menahan panas dengan maksimal. Akhirnya dapat menyebabkan overheat pada sistem pengereman. 

Suhu yang terlalu tinggi tersebut bisa mengakibatkan penurunan kinerja pengereman, bahkan terjadi kegagalan secara total. 

Tentunya kondisi tersebut sangat berbahaya ketika kendaraan sedang melaju dalam kecepatan tinggi dan sedang menuruni jalan curam. 

  1. Terjadi Kerusakan pada Seal  

Kontaminasi yang ada di dalam minyak rem dapat menjadi penyebab rusaknya seal. Minyak rem pun mengalami kebocoran. 

Apabila bocor, maka tekanan akan berkurang dan performa pengereman terpengaruh dengan signifikan. 

Kerusakan pada seal akan memengaruhi keandalan sistem rem bahkan dalam jangka panjang. 

  1. Rem Bergetar atau Tidak Stabil   

Kondisi rem yang bergetar dan tidak stabil muncul ketika minyak rem terlalu banyak menyerap air. Karena banyak menyerap air, titik didihnya pun rendah dan akan muncul gelembung. 

  1. Muncul Endapan 

Apabila Anda mencampur minyak rem yang berbasis glikol seperti DOT 3, DOT 4, dan DOT 5.1 dengan minyak rem berbasis silikon atau DOT 5 maka akan menyebabkan terbentuknya gel.  

  1. Mengurangi Umur Minyak Rem 

Penggunaan minyak rem yang tidak sesuai dengan spesifikasi dapat menyebabkannya lebih cepat mengalami kerusakan dan juga terkontaminasi. 

Ingat, minyak rem berkualitas rendah mampu menyerap uap air lebih banyak. Hal tersebut dapat menimbulkan korosi pada berbagai komponen rem dan juga menurunkan titik didih. 

Akhirnya, Anda perlu sering-sering mengganti minyak rem. Tentunya akan membuat pengeluaran Anda makin banyak. 

  1. Terjadinya Rem Blong 

Kondisi ini adalah dampak yang paling berbahaya. Rem blong disebabkan karena titik didih minyak rem lebih rendah dari standar. Cairan pun akan menguap ketika panas. 

Gelembung uap kemudian membuat tekanan rem menghilang. Akhirnya pedal rem menjadi los dan mobil Anda tidak bisa berhenti. 

Tips Memilih Minyak Rem yang Tepat 

Untuk menghindari berbagai bahaya yang sudah disebutkan di atas, Anda harus benar-benar memperhatikan spesifikasi minyak rem. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih minyak rem yang baik:

  1. Pahami Dulu Jenis-Jenis Minyak Rem 

Ada empat jenis minyak rem dan masing-masing memiliki karakter yang berbeda. Jenis-jenis minyak rem tersebut antara lain:

  • DOT 3: Terbuat dari glycol ether. Minyak rem ini mudah dalam penyerapan air dan punya titik didih rendah 206 derajat celcius. Cocok digunakan untuk harian tapi harus diganti rutin agar komponen karet tidak rusak. 

  • DOT 4: Di dalamnya ada glycol ether dan  borate ester. Titik didihnya 230 derajat celcius. Ideal digunakan untuk mobil yang memiliki pengereman bersuhu panas. Misal kendaraan dengan bobot besar atau lama. 

  • DOT 5: Minyak rem ini tidak menyerap air, berbasis silikon, dengan titik didih tinggi yakni 270 derajat celcius. Tidak kompatibel dengan minyak rem glycol. 

  • DOT 5.1: Minyak rem ini adalah versi lebih canggih dari DOT 5. Terbuat dari glycol ether. Titik didihnya tinggi dan kompatibel dengan sistem ABS. Cocok digunakan mobil dengan performa tinggi. 

  1. Memilih Minyak Rem Anti-Korosi

Memilih minyak rem yang memiliki fitur anti korosi menjadi penting agar mencegah karat. Alasannya karena komponen pada sistem pengereman banyak terbuat dari metal. 

Itulah mengapa minyak rem harus bisa memberikan proteksi pada komponen-komponen tersebut. 

  1. Memilih Minyak Rem Ramah Karet 

Ini penting agar dapat mencegah swelling pada komponen rem yang terbuat dari karet. Sehingga umur komponen bisa panjang. 

  1. Minyak Rem dengan Viskositas Tepat 

Pilih minyak rem dengan kekentalan atau viskositas yang tepat. Tujuannya agar tekanan yang diberikan kepada minyak rem dapat diteruskan. Walaupun sedang berada di suhu yang ekstrem. 

  1. Memilih Titik Didih yang Sesuai  

Titik didih merupakan suhu ketika minyak rem mendidih. Titik didih tersebut dapat memengaruhi kinerja sistem pengereman. 

Apabila Anda sering mengerem dalam kondisi ekstrem maka minyak rem dengan titik didih tinggi akan lebih disarankan. Contohnya minyak rem DOT 5.1 atau DOT 4

  1. Memahami Sistem Pengereman Kendaraan  

Anda perlu mengetahui sistem pengereman yang dipakai oleh kendaraan Anda. Dengan mengetahuinya, Anda dapat memilih minyak rem yang sesuai dengan sistem pengereman kendaraan. 

Ini karena jenis minyak rem mempunyai syarat kinerja tertentu yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan sistem rem kendaraan. 

Pastikan Anda selalu menggunakan minyak rem sesuai dengan spesifikasi mobil Anda agar tidak menimbulkan masalah.

Selain dapat merusak komponen, keselamatan Anda juga terancam jika memaksa menggunakan minyak rem yang tidak sesuai. 

Kunjungi https://auto.suzuki.co.id/ untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai kendaraan lainnya.

Sumber gambar:

Eza_Nanda - https://www.shutterstock.com/image-photo/check-brake-fluidhand-open-tank-car-2597088517?trackingId=dc03d4f5-d521-4f28-b8f6-dbc4ac842072