Shockbreaker Mobil Berkarat? Ini Kebiasaan yang Jadi Penyebabnya
Shockbreaker mobil merupakan salah satu bagian penting pada sistem suspensi mobil yang bertugas menyerap guncangan dan menjaga kestabilan kendaraan saat melaju. Namun, tak sedikit pemilik kendaraan menghadapi masalah shockbreaker yang cepat berkarat.
Jika tidak ditangani sejak dini, kondisi ini bisa menurunkan kenyamanan berkendara, memperpendek usia pakai komponen, hingga menimbulkan risiko keselamatan.
Sebelum membahas bagaimana cara mencegahnya, mari pahami dulu kebiasaan-kebiasaan umum yang menjadi penyebab shockbreaker mobil mudah berkarat.
Shockbreaker merupakan komponen penting dalam sistem suspensi mobil yang berfungsi meredam getaran dan menjaga kenyamanan berkendara.
Namun, banyak pemilik kendaraan tidak menyadari bahwa beberapa kebiasaan sehari-hari justru bisa mempercepat proses karat pada shockbreaker. Berikut beberapa kebiasaan yang sering jadi penyebab shockbreaker mudah berkarat.
Melewati jalanan banjir, berlumpur, atau genangan air tanpa membilas bagian bawah mobil setelahnya adalah penyebab paling umum timbulnya karat.
Lumpur dan air kotor yang mengandung zat kimia bisa menempel pada permukaan shockbreaker dan mempercepat proses oksidasi. Jika dibiarkan, karat akan muncul dan menyebar ke bagian lain dari sistem suspensi.
Membersihkan kolong mobil setelah berkendara di medan ekstrem merupakan langkah penting yang sering diabaikan. Tanpa disadari, sisa kotoran yang mengendap di kolong mobil menjadi awal dari kerusakan jangka panjang.
Parkir di area terbuka, terutama yang beralas tanah atau berumput, meningkatkan paparan kelembaban pada bagian kolong mobil.
Uap air dari tanah bisa naik dan menempel pada permukaan logam, termasuk shockbreaker. Jika mobil jarang dipindahkan atau dibiarkan dalam waktu lama di tempat tersebut, risiko karat menjadi lebih besar.
Apalagi jika lingkungan sekitar memiliki tingkat kelembapan tinggi seperti di daerah pesisir, logam pada shockbreaker akan lebih cepat teroksidasi jika tidak diberi perlindungan.
Banyak pemilik kendaraan tidak rutin memeriksa kondisi bagian bawah mobil karena letaknya yang sulit dijangkau. Padahal, shockbreaker yang sudah mulai berkarat biasanya tidak langsung terlihat gejalanya dari permukaan.
Ketika karat mulai mempengaruhi fungsinya, barulah pengemudi merasakan hentakan tidak nyaman saat berkendara.
Pemeriksaan berkala bukan hanya dilakukan saat servis rutin, tapi juga sebaiknya Anda minta teknisi untuk mengecek kondisi shockbreaker, terutama jika sering melintasi jalan yang tidak rata atau basah.
Mobil keluaran terbaru memang umumnya sudah dibekali lapisan pelindung antikarat di bagian bawah. Namun, pada beberapa model atau mobil yang sudah berusia lebih dari lima tahun, perlindungan ini bisa mulai menipis atau bahkan hilang karena aus.
Jika Anda tidak menambahkan lapisan pelindung tambahan, maka shockbreaker dan komponen lainnya akan lebih rentan terhadap paparan air, garam, atau kotoran.
Coating antikarat bekerja sebagai tameng pertama yang melindungi logam dari kontak langsung dengan udara lembab atau bahan korosif. Mengabaikan perlindungan tambahan ini sama saja membuka peluang lebih besar bagi karat untuk berkembang.
Investasi kecil dalam coating bisa memperpanjang umur shockbreaker dan menghemat biaya perbaikan besar di kemudian hari.
Mencuci mobil saat malam hari memang terasa lebih nyaman dan tidak tergesa karena sinar matahari sudah tidak menyengat.
Namun, jika tidak disertai dengan proses pengeringan yang maksimal, air yang tertinggal di bagian kolong atau celah-celah mobil justru akan mempercepat proses karat.
Suhu malam yang lebih rendah dan minimnya sirkulasi udara membuat air sulit menguap sempurna.
Akibatnya, kelembaban menetap lebih lama dan bisa meresap ke bagian logam yang tidak dilapisi pelindung antikarat. Jika hal ini terjadi berulang, maka potensi karat pada shockbreaker menjadi lebih besar.
Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengeringkan kendaraan secara menyeluruh setelah mencucinya, atau lebih baik lagi, lakukan pencucian di siang hari saat udara lebih hangat.
Kebiasaan menggunakan semprotan air bertekanan tinggi saat mencuci mobil memang efektif dalam menghilangkan kotoran, tetapi jika diarahkan sembarangan, justru bisa merusak lapisan pelindung alami pada shockbreaker mobil.
Tekanan tinggi dari air dapat mengikis lapisan cat atau pelapis antikarat, membuat permukaan logam terbuka dan lebih mudah mengalami oksidasi saat terpapar udara lembap.
Selain itu, air bertekanan bisa masuk ke sela-sela kecil dan menyebabkan kelembapan tertahan di bagian dalam, yang akhirnya memperparah potensi timbulnya karat.
Oleh karena itu, saat mencuci bagian kolong mobil, arahkan semprotan secara merata dan lembut, serta hindari menyemprot langsung ke titik sambungan atau permukaan shockbreaker secara agresif.
Setelah mengetahui berbagai penyebabnya, langkah terbaik tentu dengan melakukan pencegahan sejak dini. Berikut ini tiga cara praktis yang bisa Anda lakukan untuk menjaga shockbreaker tetap awet dan bebas karat:
Setiap kali Anda melewati genangan air, jalan tanah, atau setelah hujan deras, biasakan untuk segera membilas kolong mobil dengan air bersih.
Anda bisa menggunakan semprotan bertekanan tinggi agar kotoran di sela-sela komponen bawah bisa terangkat. Langkah sederhana ini sangat efektif mencegah sisa air dan lumpur menempel terlalu lama dan memicu karat.
Selain itu, jika memungkinkan, lakukan pencucian profesional secara berkala agar bagian bawah mobil mendapatkan perlakuan khusus, termasuk lapisan pelindung anti karat.
Usahakan memarkir kendaraan di garasi yang beratap dan memiliki permukaan keras seperti paving, beton, atau aspal.
Hindari parkir di atas tanah langsung, terutama saat musim hujan. Jika Anda terpaksa parkir di luar ruangan, gunakan alas roda dan cover mobil agar bagian bawah tidak langsung terkena hembusan angin lembab atau air hujan dari bawah.
Menyediakan tempat parkir yang kering dan bersih akan membantu memperlambat proses oksidasi dan menjaga kondisi shockbreaker mobil dalam jangka panjang.
Lakukan pemeriksaan visual secara berkala terhadap bagian kolong mobil, terutama bagian shockbreaker.
Bila terlihat permukaan mulai kusam atau muncul bercak kecoklatan, segera bersihkan dan pertimbangkan menyemprotkan cairan pelindung antikarat yang tersedia di pasaran.
Saat servis rutin, Anda juga bisa meminta teknisi untuk menyemprotkan pelapis tambahan sebagai langkah pencegahan. Beberapa bengkel resmi bahkan memiliki program perlindungan kolong mobil secara menyeluruh untuk area-area rentan karat.
Jika Anda merasa shockbreaker mobil sudah menunjukkan gejala tidak normal atau terlihat mulai berkarat, jangan tunggu lebih lama.
auto.suzuki.co.id memiliki layanan perawatan dan pemeriksaan sistem suspensi menyeluruh, termasuk pengecekan dan penggantian shockbreaker dengan suku cadang asli yang berkualitas.
Dapatkan pelayanan terbaik dari teknisi berpengalaman Suzuki untuk memastikan kendaraan Anda tetap nyaman dan aman dikendarai di berbagai kondisi jalan. Kunjungi dealer atau bengkel resmi Suzuki terdekat, dan lindungi kendaraan Anda dari risiko kerusakan lebih lanjut.
Sumber gambar:
Real Life Material - https://www.shutterstock.com/image-photo/rusty-car-shock-absorber-crushed-metal-2129078723