Ini Dia Masalah yang Sering Terjadi pada Power Steering Mobil
Sistem power steering berperan besar dalam memberikan kenyamanan berkendara. Tanpa teknologi ini, Anda akan merasakan setir mobil yang berat dan sulit dikendalikan, terutama saat parkir atau bermanuver di jalan sempit. Meski dirancang agar tahan lama, power steering tetap memerlukan perhatian khusus agar performanya tidak menurun.
Berikut ini beberapa masalah umum yang sering terjadi pada sistem power steering mobil, beserta penyebab dan cara pencegahannya.
Keberadaan power steering juga sangat berpengaruh terhadap keselamatan. Bayangkan jika Anda harus memutar setir dengan tenaga penuh ketika kendaraan melaju cepat, respon kemudi bisa menjadi lambat dan berisiko kehilangan kendali.
Dengan adanya sistem ini, pengemudi dapat bereaksi lebih cepat terhadap kondisi jalan, seperti saat harus menghindari rintangan mendadak atau bermanuver di tikungan tajam.
Tak hanya itu, sistem power steering modern kini dirancang agar lebih adaptif terhadap kecepatan kendaraan. Saat mobil berjalan pelan, setir akan terasa ringan untuk memudahkan manuver. Namun, pada kecepatan tinggi, sistem otomatis menyesuaikan tekanan agar setir terasa lebih berat, sehingga pengendalian tetap stabil dan aman.
Kesimpulannya, power steering bukan sekadar pelengkap, melainkan komponen vital dalam sistem kemudi mobil modern. Tanpa dukungan sistem ini, kenyamanan, keamanan, dan efisiensi berkendara akan berkurang secara signifikan.
Berikut delapan masalah umum yang sering terjadi pada power steering, penyebabnya, dan langkah pencegahannya agar sistem kemudi tetap berfungsi optimal.
Salah satu masalah yang paling sering dialami pengemudi adalah setir terasa berat saat diputar. Kondisi ini biasanya menjadi tanda bahwa ada gangguan pada sistem bantuan kemudi, seperti power steering yang tidak bekerja optimal.
Untuk mencegahnya, Anda perlu rutin memeriksa volume dan warna oli power steering. Oli yang berubah warna menjadi keruh atau berbuih menandakan adanya udara dalam sistem atau kontaminasi. Gantilah oli secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan dan pastikan kondisi belt tetap kencang.
Suara aneh seperti “berdecit” atau “mendengung” ketika setir diputar juga menandakan adanya masalah pada power steering.
Penyebab utamanya bisa berasal dari kekurangan oli power steering, pompa yang mulai rusak, atau belt penggerak yang kendor dan aus. Kadang, udara yang masuk ke sistem hidrolik juga dapat menimbulkan bunyi serupa.
Untuk mencegah hal ini, selalu perhatikan apakah muncul suara tidak wajar saat mobil dikendarai. Hindari menahan setir terlalu lama pada posisi belok penuh karena dapat membebani pompa. Gantilah belt jika sudah terlihat retak agar tidak menimbulkan suara dan kerusakan lebih lanjut.
Kebocoran oli merupakan masalah serius yang sering diabaikan. Ketika Anda melihat genangan cairan berwarna kemerahan atau kecokelatan di bawah mobil, besar kemungkinan oli power steering mengalami kebocoran.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh seal atau gasket yang sudah aus, selang yang retak, atau klem yang longgar akibat getaran mesin.
Untuk mencegah kerusakan lebih parah, biasakan memeriksa bagian bawah mobil setiap kali parkir. Jika terlihat ada cairan menetes, segera lakukan pengecekan di bengkel agar pompa tidak bekerja tanpa pelumas yang memadai.
Setir yang tidak kembali lurus setelah berbelok menandakan adanya gangguan pada sistem kemudi atau geometri roda.
Masalah ini biasanya disebabkan oleh pompa atau katup kontrol yang macet, komponen suspensi yang aus, atau perubahan pada sudut spooring kendaraan.
Untuk mencegahnya, lakukan spooring dan balancing secara berkala, idealnya setiap 10.000 km atau setiap kali mobil menghantam lubang besar. Pemeriksaan rutin di bengkel resmi juga akan memastikan bahwa komponen kemudi bekerja sebagaimana mestinya.
Getaran pada setir bisa muncul baik saat mobil sedang melaju maupun ketika parkir. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh masalah pada sistem power steering atau komponen roda.
Selain rutin mengganti oli power steering, perhatikan kondisi ban dan sistem suspensi. Gunakan tekanan udara sesuai anjuran pabrikan agar daya kerja power steering tidak berlebihan.
Munculnya busa pada tabung oli power steering menandakan bahwa ada udara yang masuk ke dalam sistem. Jika hal ini dibiarkan, performa kemudi bisa menurun drastis dan setir terasa semakin berat saat diputar.
Gunakan oli dengan spesifikasi yang direkomendasikan pabrikan. Saat menambah oli, pastikan mesin dalam kondisi mati dan jangan melebihi batas maksimum.
Selain pada kecepatan rendah, gangguan power steering juga bisa terasa saat mobil melaju cepat. Sistem kemudi mobil yang tidak stabil dapat menurunkan rasa aman dan kendali pengemudi.
Lakukan pemeriksaan rutin sistem kemudi mobil di bengkel resmi. Gunakan cairan power steering yang sesuai, dan hindari gaya mengemudi agresif seperti membelok tajam di kecepatan tinggi.
Pada mobil yang sudah menggunakan sistem Electric Power Steering (EPS), tanda adanya masalah biasanya terlihat dari indikator peringatan di dashboard. Ketika sistem mendeteksi gangguan, lampu indikator EPS akan menyala sebagai peringatan agar pengemudi segera memeriksa atau membawa mobil ke bengkel.
Jika lampu indikator menyala, jangan abaikan. Segera periksa di bengkel karena sistem kelistrikan yang rusak dapat mempengaruhi kontrol kemudi dan keselamatan Anda.
Agar sistem power steering Anda tetap awet dan bekerja optimal, berikut beberapa tips perawatan penting yang bisa Anda terapkan secara rutin:
Periksa volume oli power steering setiap dua minggu sekali. Langkah sederhana ini membantu memastikan sistem mendapatkan tekanan hidrolik yang cukup agar kemudi tetap ringan dan responsif.
Ganti oli power steering sesuai interval servis yang direkomendasikan pabrikan. Oli yang sudah lama digunakan dapat kehilangan viskositasnya dan mengurangi kemampuan pelumasan pada pompa maupun katup kemudi.
Hindari memutar setir hingga posisi belok penuh dalam waktu lama. Kebiasaan ini dapat menyebabkan tekanan berlebih pada pompa dan mempercepat ausnya komponen internal power steering.
Jaga kebersihan area sekitar pompa dan reservoir oli. Debu dan kotoran yang menempel bisa masuk ke dalam sistem dan mengakibatkan penyumbatan pada saluran hidrolik.
Segera perbaiki jika muncul kebocoran kecil pada selang atau sambungan. Mengabaikannya dapat menyebabkan volume oli berkurang secara perlahan dan berisiko merusak seluruh sistem kemudi.