Hal-Hal yang Bisa Menyebabkan Cat Mobil Cepat Kusam Bahkan Retak

Hal-Hal yang Bisa Menyebabkan Cat Mobil Cepat Kusam Bahkan Retak

Hal-Hal yang Bisa Menyebabkan Cat Mobil Cepat Kusam Bahkan Retak

\

Saat melihat mobil, hal pertama yang diperhatikan adalah cat mobil. Sebab, cat tidak hanya  untuk memperindah penampilan mobil, namun bisa melindungi dari berbagai hal. Misalnya saja sinar ultraviolet hingga kekusaman. 

Namun, sering kali cat kendaraan dapat cepat kusam atau bahkan retak dalam waktu singkat, yang tentu saja membuat mobil tampak kurang menarik. 

Nah, artikel ini akan membahas penyebab umum mengapa cat jadi cepat kusam atau retak. Seperti adanya paparan sinar UV, kesalahan dalam mencuci mobil, serta penggunaan bahan kimia yang tidak tepat.

Penyebab Cat Mobil Cepat Kusam

Apa saja penyebab utama cat kendaraan jadi cepat kusam dan bagaimana cara mencegahnya? Berikut ulasan lengkapnya.

  1. Paparan Sinar UV

Salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan cat mobil cepat kusam atau memudar adalah paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari. 

Sinar UV dapat menyebabkan lapisan cat mengalami oksidasi, yang pada gilirannya menyebabkan warna cat memudar dan permukaanya kasar.  Selain itu, panas yang ditimbulkan oleh sinar matahari juga dapat mengakibatkan cat mengeras dan retak.

Semakin lama mobil terpapar sinar matahari langsung, semakin cepat proses kerusakan pada cat. 

Pada mobil dengan cat berwarna gelap, efek paparan sinar matahari akan lebih terlihat karena warna yang lebih mudah memudar dibandingkan dengan cat mobil berwarna terang. 

Oleh karena itu, disarankan untuk selalu memarkirkan mobil di tempat yang teduh atau menggunakan penutup mobil (cover) saat kendaraan tidak digunakan dalam waktu lama.

  1. Kesalahan dalam Mencuci Mobil

Kesalahan dalam mencuci mobil juga dapat menjadi salah satu penyebab utama cat mobil cepat kusam dan retak. 

Banyak pemilik mobil yang tidak menyadari bahwa cara mencuci mobil yang salah justru dapat merusak lapisan cat. Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan adalah:

  • Menggunakan Sikat atau Spons Keras

Sikat atau spons yang punya permukaan kasar dapat menggores lapisan cat. Goresan-goresan ini akan menimbulkan bekas yang memperburuk penampilan cat dan memudahkan kotoran atau debu menempel pada permukaannya.

Goresan yang cukup dalam juga dapat menyebabkan lapisan cat menjadi tipis, sehingga lebih rentan terhadap kerusakan akibat faktor eksternal seperti sinar UV.

  • Menggunakan Sabun atau Pembersih yang Tidak Sesuai

Sabun biasa atau deterjen yang tidak diformulasikan untuk kendaraan dapat menghilangkan lapisan pelindung pada cat. Padahal, lapisan pelindung ini penting untuk menjaga kilau dan daya tahan cat. 

Penggunaan pembersih yang terlalu keras dapat membuat cat cepat memudar, kusam, dan bahkan rentan terhadap retakan. Untuk itu, beralihlah ke sabun atau pembersih yang memang khusus untuk mobil.

  • Mencuci dalam Keadaan Panas

Mencuci mobil saat cat masih dalam keadaan panas akibat terpapar sinar matahari dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan cat. 

Ketika Anda mencuci di bawah sinar matahari, maka air akan menguap lebih cepat. Sama halnya dengan jika Anda menggunakan air yang panas saat mencuci mobil.  

Sehingga meninggalkan bekas air pada cat yang bisa menimbulkan bercak atau noda yang sulit hilang.

  1. Penggunaan Bahan Kimia Sembarangan

Tahukah Anda jika bahan kimia untuk membersihkan mobil ternyata bisa merusak cat? Apalagi jika penggunaannya memang bukan untuk mobil dan tidak benar. 

Beberapa bahan kimia yang sering digunakan untuk membersihkan kendaraan, seperti cairan pembersih kaca atau penghilang noda, mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan cat.

Berikut penjelasannya:

  • Penggunaan Cairan Pembersih Kaca yang Mengandung Amonia

Beberapa pembersih kaca mengandung amonia, yang meskipun efektif menghilangkan kotoran, bisa merusak lapisan cat jika terkena. 

Amonia dapat mengikis lapisan pelindung cat dan membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan pembersih kaca yang bebas amonia agar cat mobil tetap aman.

  • Penggunaan Penghilang Noda Berbasis Bahan Kimia Keras

Ada banyak produk penghilang noda yang dirancang untuk membersihkan noda yang membandel pada cat kendaraan. Namun, banyak di antaranya dapat merusak lapisan cat jika tidak digunakan dengan hati-hati. 

Penggunaan produk-produk ini secara berlebihan atau tidak sesuai dengan petunjuk dapat menyebabkan cat cepat kusam dan bahkan retak.

  • Penggunaan Solvent atau Pelarut yang Tidak Tepat

Pelarut atau solvent yang tidak dirancang khusus untuk kendaraan dapat menyebabkan kerusakan parah pada cat mobil. 

Penggunaan pelarut untuk membersihkan noda atau kotoran yang menempel pada cat bisa melarutkan lapisan cat dan merusak kilau serta kekuatannya. 

Oleh karena itu, pastikan hanya menggunakan produk yang memang diperuntukkan bagi mobil.

  1. Kontaminasi dari Polutan Udara

Paparan terhadap polutan udara seperti asap kendaraan, hujan asam, atau debu industri juga dapat menyebabkan kerusakan pada cat mobil. 

Partikel-partikel tersebut dapat menempel pada permukaan cat dan, jika dibiarkan dalam waktu lama, menyebabkan lapisan cat menjadi kusam. Sehingga dapat mengurangi kilau, dan bahkan mengarah pada pembentukan karat.

Hujan asam, yang mengandung sulfur dan nitrogen dioksida, dapat merusak lapisan cat dengan menciptakan reaksi kimia yang mengikis cat. Kabar buruknya, hujan asam ini sudah sering terjadi di Indonesia.

Hal ini dapat membuat cat mobil terlihat lebih kusam dan lebih cepat pudar. Sebagai langkah pencegahan, sebaiknya segera mencuci mobil setelah hujan asam atau paparan polutan lainnya.

  1. Kualitas Cat yang Digunakan

Bukan hanya faktor eksternal yang berperan dalam kerusakan cat mobil, namun kualitas cat itu sendiri juga mempengaruhi ketahanan dan daya tahannya. 

Cat kendaraan dengan kualitas rendah cenderung lebih mudah tergores dan cepat pudar akibat pengaruh sinar UV atau kontaminasi. 

Sebaliknya, cat dengan kualitas tinggi biasanya lebih tahan terhadap kerusakan dan dapat menjaga kilauannya lebih lama.

Selain itu, penggunaan cat dengan lapisan pelindung yang tidak optimal juga dapat membuat cat lebih cepat mengalami oksidasi. Sehingga menyebabkan tampilannya lebih kusam dan retak. 

Oleh karena itu, penting untuk memilih kualitas cat yang baik, terutama jika ingin memastikan daya tahan yang lebih lama untuk kendaraan Anda.

  1. Penggunaan Aksesori dan Pelindung yang Tidak Sesuai

Beberapa pemilik mobil seringkali menambahkan aksesori seperti stiker atau pelindung bodi mobil. Sayangnya,  penggunaan aksesori yang salah bisa merusak cat. 

Stiker yang dipasang dengan bahan perekat yang kuat atau pelindung bodi yang tidak sesuai dapat menyebabkan lapisan cat tergores atau tertarik saat dilepas. Ini menyebabkan cat menjadi kusam dan terkadang bahkan retak.

Cat yang kusam dan retak bukan hanya menurunkan penampilan, tapi juga nilai jual kendaraan. Penyebab utamanya adalah paparan sinar UV, cuaca ekstrem, kesalahan mencuci, penggunaan bahan kimia sembarangan, debu, polusi, hingga penggunaan aksesori tidak tepat.

Langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan di antaranya dengan parkir di tempat teduh, hindari penggunaan bahan kimia berbahaya, serta lakukan perawatan rutin. 

Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, cat mobil Anda akan tetap awet dan mengkilap lebih lama. Butuh informasi tambahan? Langsung cek ke https://auto.suzuki.co.id/ ya!