Ciri-Ciri Aki Mobil Lemah dan Kapan Harus Diganti
Aki mobil yang lemah atau soak memiliki ciri-ciri tertentu mulai dari mesin sulit distarter, lampu terlihat redup, hingga lampu indikator aki yang menyala. Jadi, segera ganti dengan aki baru jika kendaraan Anda memiliki salah satu atau beberapa ciri tersebut.
Sebenarnya, kapan saat yang ideal untuk mengganti aki? Lantas, apakah ada cara yang bisa dilakukan untuk memperpanjang usia komponen ini? Simak informasi selengkapnya seputar ciri aki yang lemah, kapan sebaiknya diganti, dan tips perawatannya.
Pemilik kendaraan sudah semestinya memahami ciri aki yang lemah. Pengetahuan ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa kondisi kendaraan benar-benar optimal sebelum digunakan. Buat Anda yang belum mengetahui ciri aki yang lemah, berikut daftarnya.
Ciri yang pertama adalah mesin mobil sulit distarter atau dinyalakan. Umumnya, mobil bisa langsung menyala setelah 1-2 kali starter. Jika membutuhkan lebih dari itu atau tidak mau menyala, ada kemungkinan aki kendaraan Anda lemah.
Bahkan, meski telah dicoba berulang kali namun hanya terdengar suara arus listrik menuju ke sistem starter mesin seperti “ngik-ngik” atau “tek-tek”.
Kondisi tersebut menandakan bahwa aki telah kehilangan daya karena berbagai sebab, antara lain karena sel aki rusak, kabel aki kendor, atau karena volume air aki yang berkurang.
Ciri kedua aki lemah adalah menurunnya kinerja lampu mobil, baik lampu utama maupun lampu interior.
Untuk memastikannya, Anda bisa memperhatikan intensitas cahaya lampu saat dihidupkan baik dalam kondisi mesin mati maupun saat dihidupkan.
Jika cahayanya lebih redup atau bahkan terlihat berkedip-kedip ketika lampu dinyalakan dalam kondisi mesin mati, kedua hal tersebut mengindikasikan bahwa aki mobil lemah.
Penurunan tingkat kecerahan cahaya ini bisa terlihat pada lampu dasbor, lampu interior. Tidak hanya itu, bahkan layar head unit pun terlihat kurang terang.
Sedangkan jika lampu terlihat lebih terang ketika mesin mobil dinyalakan, ini menandakan bahwa alternator masih berfungsi dengan baik tapi aki pada mobil yang mulai bermasalah.
Seperti halnya lampu, beberapa komponen elektronik seperti klakson, power window, central lock, dan sistem audio juga mengalami dampak akibat aki lemah.
Saat kondisi ini terjadi, klakson menjadi tidak berbunyi sama sekali atau hanya mengeluarkan suara yang pelan. Sedangkan power window hanya mampu bergerak lambat, central lock tidak berfungsi, dan sistem audio pun tiba-tiba mati.
Ketidakstabilan komponen elektronik tersebut akan semakin tampak saat mesin mobil mati. Sebab, semua kebutuhan listrik hanya bergantung pada daya yang berasal dari aki tanpa ada bantuan dari alternator.
Jangan abai jika melihat lampu indikator aki pada dasbor menyala. Ini merupakan ciri bahwa aki harus segera diganti. Lampu yang berwarna merah ini seharusnya hanya hidup sebentar pada saat mesin distarter dan akan langsung mati setelah mesin hidup.
Apabila lampu indikator tersebut tetap menyala meski mesin telah hidup, ini menandakan aki sedang bermasalah dalam hal pengisian daya, entah itu aki yang mulai lemah atau terjadi kerusakan pada komponen alternator.
Guna memastikan, Anda bisa melakukan pengecekan tegangan listrik aki dengan menggunakan voltmeter.
Ciri berikutnya yang harus diwaspadai adalah tercium bau aneh di sekitar aki. Pasalnya, bau tersebut mengindikasikan terjadi kebocoran cairan elektrolit yang berbahaya bagi aki dan komponen di sekitarnya.
Aki yang lemah bisa membuat mesin mobil mati atau mogok secara mendadak.
Apabila Anda melihat kerak putih atau karat pada terminal aki, kondisi ini menunjukkan adanya korosi. Meski telah dibersihkan namun korosi tetap muncul, gejala ini merupakan pertanda bahwa aki mulai lemah.
Satu lagi ciri aki mulai lemah yaitu ketika telah mencapai batas usia pakainya, meski batasan tersebut berbeda-beda tergantung dari jenis dan kualitas aki itu sendiri.
Namun secara umum, aki kering (long life) batas usia pakainya 3-4 tahun sedangkan aki basah hanya 1-2 tahun saja.
Penting untuk menentukan waktu ideal mengganti aki mobil agar terhindar dari risiko kendaraan mogok secara mendadak. Bagaimana caranya? Berikut panduan menentukan waktu yang ideal untuk mengganti aki yang perlu diperhatikan.
Telah diulas sebelumnya bahwa batas usia pakai aki adalah antara 1-4 tahun tergantung jenis dan kualitasnya, maka sebaiknya lakukan penggantian pada rentang waktu tersebut.
Salah satu indikator untuk menentukan waktu penggantian aki adalah dengan mengecek tegangan yang dihasilkan. Pada aki yang sehat mempunyai tegangan di atas 12,4 volt.
Jadi, apabila tegangan aki pada mobil Anda kurang dari angka tersebut (11,9–12,4 volt), ini menandakan kapasitasnya mulai melemah dan perlu diganti.
Untuk mengetahui kondisi aki mobil, sebaiknya lakukan pengukuran tegangan aki secara rutin menggunakan multimeter. Untuk mobil yang digunakan sebagai alat transportasi setiap hari, lakukan pengukuran minimal satu kali dalam sebulan.
Selain itu, ukur juga tegangan aki setiap kali akan melakukan perjalanan jauh. Tujuannya adalah untuk memastikan aki bisa diandalkan dan dalam kondisi yang prima.
Indikator berikutnya dalam menentukan waktu yang ideal untuk mengganti aki adalah dengan memperhitungkan frekuensi penggunaan mobil. Pada kendaraan yang kerap digunakan untuk perjalanan jarak dekat akan membuat aki cepat habis.
Pasalnya, waktunya tidak mencukupi untuk pengisian daya dari alternator. Sedangkan pada mobil yang jarang digunakan juga berpeluang harus ganti aki karena ada kemungkinan terjadi sulfatasi sehingga berdampak pada menurunnya performa aki.
Adanya pergeseran musim dan perubahan cuaca juga memengaruhi kondisi aki, terutama pada momen transisi musim.
Itu sebabnya, pada momen tersebut diklaim sebagai waktu yang ideal untuk mengevaluasi kondisi aki, terutama yang usianya sudah lebih dari 2 tahun.
Memiliki informasi tentang ciri-ciri aki mobil lemah dan cara menentukan waktu penggantian yang ideal akan semakin lengkap jika disertai dengan tips membuat aki lebih tahan lama. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan agar aki awet dan tetap prima.
Sangat disarankan untuk menggunakan jenis aki yang tepat sesuai dengan ukuran dan kapasitas mesin.
Pastikan terminal aki dalam kondisi bersih dan tidak berkarat dan koneksi kabel ke bagian terminal terpasang dengan kencang.
Khusus pengguna aki basah, wajib untuk mengecek volume air aki secara berkala dan pastikan berada pada batas yang dianjurkan.
Pada mobil yang jarang digunakan, usahakan secara rutin menyalakan mesin minimal seminggu sekali dan biarkan menyala selama beberapa menit.
Hindari mengaktifkan aksesori seperti menyalakan radio, lampu, atau menggunakan charger ponsel pada mobil secara berlebihan pada saat mesin dalam kondisi mati.
Jika daya aki mulai terasa berkurang, segera lakukan pengisian daya. Pastikan saat pengisian ulang aki tersebut menggunakan charger yang kompatibel dengan jenis aki pada mobil Anda.
Dengan mengandalkan ketiga informasi penting seputar aki akan membuat Anda terhindar dari risiko mogok di jalan yang disebabkan oleh permasalahan pada aki. Akan lebih baik lagi jika melakukan servis rutin secara menyeluruh di bengkel resmi.
Masih penasaran dan ingin mengulik lebih mendalam tentang aki mobil? Temukan jawabannya di website resmi Suzuki melalui link berikut ini https://www.suzuki.co.id/tips-trik.