Apa Penyebab Air Wiper Cepat Habis Padahal Jarang Dipakai?
Meskipun terlihat sepele, air wiper mobil memiliki peran penting dalam menjaga visibilitas Anda ketiak mengemudi. Terutama ketika kondisi cuaca buruk, seperti turun hujan atau berkabut.
Namun, bagaimana jika ada kondisi, Anda jarang sekali memakai wiper tetapi airnya cepat sekali habis?
Nah, ketika itu terjadi, Anda harus mulai melakukan investigasi pada komponen-komponen kendaraan. Meskipun tidak langsung membuat mobil mogok atau performa mesin menurun, tetapi wiper yang mati akan mengganggu jarak pandang saat mengemudi.
Dalam ulasan ini, Anda akan menemukan penyebab air wiper yang cepat sekali habis meskipun jarang digunakan, serta langkah yang harus dilakukan. Simak, yuk!
Untuk menemukan apa yang menyebabkan air wiper mudah sekali habis, Anda harus melakukan investigasi ke komponen-komponen yang terhubung. Seperti:
Kemungkinan terbesar yang bisa jadi penyebab utama air wiper cepat habis adalah kebocoran yang terjadi pada sistem washer.
Sistem ini mencakup tangki penyimpanan, nozzle, dan selang yang saling bekerja sama untuk dapat menyemprotkan cairan wiper. Jika salah satu komponen tersebut mengalami kerusakan atau kebocoran, cairan wiper bisa bocor tanpa Anda sadari.
Pada umumnya, kebocoran bisa saja terjadi karena usia pakainya sudah lama, akibat benturan hingga komponennya aus, atau material yang sudah mulai getas.
Terlalu sering memarkir mobil di area yang terkena cahaya matahari secara langsung, akan membuat suhu di ruang mesin pun meningkat. Akibatnya, tangki wiper mobil akan mengalami peningkatan pula.
Kondisi tersebutlah yang mengakibatkan cairan wiper menguap lebih cepat. Bila Anda memakai air bisa tanpa adanya campuran cairan khusus wiper yang mengandung anti-evaporasi, penguapan akan semakin cepat.
Penguapan tersebut mungkin tidak dapat langsung Anda lihat. Namun, seiring waktu, volume cairan wiper akan terus berkurang hingga akhirnya habis.
Nah, untuk mengurangi risikonya, usahakan untuk memarkir kendaraan di area teguh atau gunakan penutup mobil sewaktu parkir di tempat panas.
Untuk mobil modern, ada beberapa yang sudah memiliki fitur sensor yang akan mengaktifkan wiper secara otomatis ketika terdeteksi adanya hujan atau muncul tetesan air di bagian kaca depan.
Fitur ini sangat membantu, terutama saat hujan tiba-tiba turun. Namun, dalam kondisi tertentu, sensor ini bisa terlalu sensitif dan mengaktifkan wiper mobil meskipun hanya ada sedikit kelembaban atau ada embun di kaca.
Akibatnya, wiper akan menyemprotkan cairan secara otomatis, meskipun Anda tidak menyadarinya. Jika hal ini terjadi berulang kali, cairan wiper akan cepat habis.
Untuk mengatasi masalah ini, periksa pengaturan sensitivitas sensor hujan pada mobil Anda dan atur sesuai kebutuhan. Bila perlu, Anda bisa mematikan sensor tersebut ketika cuaca cerah ataupun sewaktu memarkir mobil dalam jangka lama.
Merawat tangki air wiper memang sering dianggap sepele, tapi peranannya cukup penting untuk menjaga visibilitas berkendara, terutama dalam kondisi hujan.
Berikut tips yang bisa Anda terapkan agar sistem wiper mobil tetap optimal dan airnya tidak cepat habis:
Mungkin terdengar praktis untuk langsung mengisi tangki dengan air kran biasa, tapi sebaiknya hal ini dihindari.
Air keran mengandung mineral yang bisa meninggalkan endapan dan akhirnya menyumbat selang atau nozzle semprotan.
Sebaliknya, gunakan cairan wiper khusus yang dirancang untuk membersihkan kaca dan memiliki formula anti-jamur serta anti-evaporasi. Beberapa produk bahkan memiliki tambahan wangi yang membuat kabin terasa lebih segar saat wiper disemprotkan.
Seringkali, kita baru menyadari air wiper mobil habis saat dibutuhkan dan tidak keluar. Untuk menghindari ini, biasakan mengecek volume air wiper minimal seminggu sekali, terutama jika Anda sering bepergian jauh atau melintasi area berdebu.
Cek volume saat mesin dalam kondisi mati dan mobil sudah dingin. Tangki air wiper biasanya transparan, sehingga Anda bisa langsung melihat level cairannya dari luar. Jika air tinggal sepertiga atau kurang, segera isi ulang.
Tangki air wiper yang jarang dibersihkan bisa menjadi tempat berkembangnya lumut, jamur, atau endapan sisa-sisa cairan. Bila dibiarkan, akan menyumbat bagian saluran semprot, kemudian mengganggu aliran cairan ketika Anda mengaktifkan wiper.
Setidaknya setiap 3–4 bulan sekali, kosongkan tangki sepenuhnya. Anda bisa menyemprotkan sisa air keluar sampai tangki benar-benar habis, lalu isi dengan sedikit air bersih dan semprotkan untuk membersihkan bagian dalamnya.
Jika air wiper mobil Anda terus berkurang padahal jarang dipakai, jangan buru-buru panik. Bisa jadi ada kebocoran ringan yang masih bisa Anda deteksi sendiri di rumah sebelum harus membawanya ke bengkel. Berikut cara untuk mengecek kebocoran sistem wiper secara mandiri:
Langkah pertama yang paling mudah adalah memeriksa apakah ada genangan air di bawah mobil, terutama setelah mobil diparkir semalaman.
Jika Anda melihat ada tetesan air bening atau genangan kecil di area dekat roda depan atau sisi mesin, bisa jadi itu berasal dari tangki atau selang wiper.
Setelah itu, isi ulang tangki air wiper hingga penuh. Tutup rapat kembali dan diamkan mobil dalam kondisi mati selama beberapa jam. Keesokan harinya, periksa apakah level air turun secara signifikan tanpa Anda menggunakan wiper.
Buka kap mesin dan cari jalur selang yang menghubungkan tangki air wiper ke nozzle di kap mobil. Perhatikan baik-baik apakah ada retakan, sobekan, atau ujung selang yang terlepas dari konektor. Terkadang, selang bisa longgar karena getaran mesin atau panas berlebih.
Nyalakan mesin dan aktifkan tuas semprot wiper. Sambil semprotan bekerja, buka kap mesin dan amati apakah ada air yang bocor dari selang, konektor, atau bagian bawah tangki. Jika ada air menetes dari bagian tertentu saat semprotan aktif, bisa dipastikan itu sumber masalahnya.
Masalah air wiper mobil yang cepat habis meski jarang digunakan memang bisa jadi hal yang menjengkelkan, tetapi kondisi ini juga bisa menjadi petunjuk penting bahwa ada kerusakan pada sistem wiper.
Sangat disarankan untuk Anda rutin mengecek kondisi air wiper dan sistem secara keseluruhan. Bila ada tanda-tanda kerusakan akut, segera bawa ke bengkel Suzuki langganan. Mekanik handal mereka akan membantu Anda memperbaiki sistem wiper yang mengalami kerusakan.
Ingat, sistem wiper yang sehat tidak hanya membantu Anda untuk menjaga jarak pandang sewaktu berkendara, tetapi juga bagian dari keselamatan. Jadi, jangan remehkan komponen kecil ini dan seringlah melakukan pengecekan secara mandiri. Lebih baik mencegah daripada terlambat!